Selasa, 04 Desember 2012

Sejarah Ferrari





          Scuderia Ferrari didirikan oleh Enzo Ferrari pada akhir tahun 1929 sebagai sponsor untuk beberapa pembalap amatir dalam berbagai balapan. Enzo sendiri, yang juga menjadi pembalap pada saat itu menggunakan mobil produksi Costruzioni Maccaniche Nazionali (CMN) dan Alfa Romeo sebagai alat balapannya.  Ide pendirian tim Ferrari datang pada malam hari tanggal 16 November 1929 di kota Bologna, ketika Enzo saat itu bersantap malam bersama dua bersaudara Caniato (Augusto Caniato dan Alfredo Caniato), dan pembalap Mario Tadini. Mereka lantas memutuskan untuk membangun sebuah tim dengan mobil produksi Alfa Romeo. Enzo Ferrari lantas melanjutkan karier membalapnya dengan beragam kesuksesan sampai akhirnya putranya yang bernama Alfredo Ferrari (kemudian dikenal dengan nama Dino Ferrari) lahir pada tahun 1932. Pada tahun itu jugalah, tim Ferrari mencoba peruntungannya di ajang balapan besar dengan turun di ajang 24 Hours of Le Mans dengan mobil Alfa Romeo 8C 2300 Spiders yang berjumlah dua buah dan hasilnya cukup fantastis dengan raihan kemenangan 1-2.
          Enzo Ferrari lantas menjadi manajer untuk beberapa pembalap dan juga menjadi pencari bibit-bibit baru pembalap muda dari kantornya di Viale Trento e Trieste, Modena, Italia, sampai 1938. Saat itu Alfa Romeo memutuskan untuk menarik Enzo sebagai manajer untuk divisi balapnya yang dinamakan Alfa Corse. Pada 1939 Enzo keluar dari Alfa sambil kemudian ia mendirikan perusahaan balapnya yang dinamakan Auto Avio Costruzioni Ferrari, dengan alat-alat bekas yang ia dapatkan dari perjanjian dirinya dengan Alfa dimana ia bisa mendapatkan sisa-sisa mobil  Alfa Romeo yang tidak mengikuti balapan.
Selain menandatangani kontrak dengan Alfa, Ferrari juga bekerja sendiri untuk memperbesar tim balapnya, dimana Enzo lantas merancang the Tipo 815 (V8 1500cc) bersama Alberto Massimino, yang kemudian mobil ini dikenal sebagai mobil Ferrari pertama. Tetapi setelah Alberto Ascari dan Marchese Lotario Rangoni Machiavelli di Modena mengemudikan mobil tersebut dalam ajang 1940 Mille Miglia, Perang Dunia II memutus semua kegiatan balapan, dan mobil 815 terpaksa diistirahatkan. Ferrari lantas ganti haluan memproduksi alat-alat suku cadang mobil balap, dan pada 1943 Enzo memindahkan markasnya ke Maranello, dimana pada 1944 tempat tersebut sempat kejatuhan bom PD II.
Peraturan untuk Grand Prix World Championship berubah sejak perang usai. Dan hal ini membuat Ferrari harus membuat lagi mobil baru, yang kemudian dinamakan Tipo 125 (V12, 1500cc), yang kemudian berhasil memenangi beberapa balapan. Mobil ini memulai debut di GP Italia 1948 dengan pembalap Raymond Sommer, dan meraih kemenangan perdananya di Circuito di Garda bersama Giuseppe Farina...


Sejarah Formula 1

1950-an


          Secara resmi, Ferrari memulai debut diajang FIA Formula One World Championship pada GP Monaco 1950 dengan mobil 125 F1, dan pembalap Alberto Ascari dan Gigi Villoresi.[9] Perusahaan ini kemudian mengganti mobilnya dengan seri 275 F1, 340 F1, dan 375 F1. Alfa Romeo mendominasi F1 musim 1950, dengan memenangi seluruh seri lomba. Ferrari sendiri mulai memenangi balap F1 pada GP Inggris 1951 dengan pembalap José Froilán González.[10] Ferrari juga memenangi balapan 1950 dan 1951 di Mille Miglia. Sayangnya Ascari saat itu malah menabrakan mobilnya dan membuat seorang dokter lokal terbunuh dan menyebabkan Ferrari di DQ dari ajang tersebut.
Setelah Alfa Romeo pergi dari F1 di 1951 karena perbedaan pendapat tentang regulasi Formula Dua, Ferrari memperkenalkan mobil baru yang dinamai Ferrari Tipo 500, yang kemudian mendominasi musim 1952 dengan hasil juara dunia untuk Ascari. Di musim itu Ferrari diperkuat oleh Nino Farina dan Piero Taruffi. Pada 1953 Ascari yang menang lima balapan terpaksa harus menyerah pada konsistensi Juan Manuel Fangio di atas Maserati.
Peluncuran World Sportscar Championship pada 1953 membuat Enzo Ferrari tertarik untuk turun di balapan tersebut. Ia lantas meluncurkan mobil V12 166 MM dan 250 MM, mobil bertenaga besar V12 290, 340, dan 375 MM, 315, 335, 410 S, mobil empat silinder 500, 625, 750, seri 860 Monzas, dan mobil V6 118 dan 121 LM. Dengan potensi kekuatan tersebut, Ferrarui mendominasi WSC dengan memenangi gelar pada 1953, 1954, 1956, 1957, dan 1958.
Pada 1954, F1 membuat aturan baru dengan syarat mesin 2.5 liter. Ferrari yang menurunkan Tipo 625 dapat mengimbangi kekuatan Fangio dan Maserati, dan juga Mercedes-Benz W196 yang turun bulan Juli. Ferrari memenangi dua balapan, yaitu GP Inggris 1954 bersama Jose Gonzalez[11] dan GP Spanyol 1954 bersama Mike Hawthorn.[12] Pada musim F1 1955, Ferrari hanya mampu memenangi GP Monaco bersama pembalap Perancis, Maurice Trintignant.[13] Di musim 1955 juga, Ferrari harus mengalami masa pahit karena mereka saat itu terpaksa membeli sasis dari Lancia setelah kematian tragis Ascari. Juan Manuel Fangio, Peter Collins, dan Eugenio Castellotti membalap dengan Lancia-Ferrari D50 dan mereka mampu memenangi kejuaraan F1 musim 1956 dengan gelar dunia untuk Fangio.
Musim 1957, kejuaraan dunia konstruktor diperkenalkan, dan sayangnya Ferrari dimusim tersebut kalah oleh Vanwall. Fangio kembali ke Maserati. Ferrari masih menggunakan Lancia, dan gagal memenangi satu balapan pun. Pembalap Luigi Musso dan Alfonso de Portago bersama Castellotti; Castellotti tewas saat ia melakukan testing, dan kemudian Portago menabrak penonton di Mille Miglia, dan membunuh 12 penonton. Sebagai ganjarannya, Ferrari terkena denda akibat pembunuhan tidak sengaja.
Pada musim 1958, desainer Carlo Chiti masuk dan merancang mobil baru untuk Ferrari yang dinamakan Ferrari 246 Dino (didedikasikan untuk kematian putra Enzo Ferrari).[14] Tim masih mempertahankan lineup pembalap Collins, Hawthorn, dan Musso, ironisnya Musso tewas dalam balapan GP Perancis 1958, dan Collins tewas dalam GP Jerman 1958. Hawthorn lantas memenangi gelar juara dunia tahun 1958.
Musim berikutnya, Ferrari mendatangkan Tony Brooks, Jean Behra, Phil Hill, Dan Gurney, dan Cliff Allison.[15] Tetapi tim tidak mampu menjalani musim dengan baik. Behra dipecat setelah ia meninju manajer tim Romolo Tavoni. Brooks tampil luar biasa dalam beberapa balapan, tetapi ia kalah dalam balapan terakhir oleh Jack Brabham dengan mobil Cooper bermesin belakang..


2010-an

          Ferrari tampil dengan tim beraroma Latin penuh di musim 2010. Fernando Alonso (Spanyol) berpasangan dengan Felipe Massa (Brazil). Tampil meyakinkan di balapan seri pembuka di Bahrain dengan finish 1-2, Ferrari ternyata malah tampil kedodoran sampai pertengahan musim. Pertengahan musim 2010 Ferrari mendatangkan mantan orang McLaren, Pat Fry untuk memperkuat barisan teknik mereka menghadapi musim F1 tahun 2011.[56] Pertengahan musim 2010, Ferrari akhirnya mampu menang balapan kembali di GP Jerman dengan posisi 1-2 untuk Fernando Alonso dan Felipe Massa, walaupun sedikit terbilang kontroversial karena Massa memberikan posisi terdepannya untuk Alonso. Selanjutnya tiga kemenangan lain berhasil diraih Ferrari di Italia, Singapura, dan Korsel melalui tangan Fernando Alonso. Tim Ferrari yang sebelumnya terpuruk di musim 2009 akhirnya berangsur-angsur bangkit dan berhasil finish di P3 klasemen konstruktor musim 2010. Sementara itu Fernando Alonso berhasil finish sebagai runner-up klasemen dengan raihan 252 poin.
Awal tahun 2011, Ferrari kemudian melakukan pergantian kru pada tim manajemen mereka. Posisi Chris Dyer (orang yang bertanggung jawab atas strategi yang salah di GP Abu Dhabi[57]) digantikan oleh Pat Fry.[58] Sementara itu Neil Martin didatangkan dari Red Bull Racing untuk membantu Fry menangani strategi lomba.[59] Meskipun tampil menjanjikan selama sesi testing pra musim, Ferrari harus mengawali musim 2011 dengan buruk dan mereka baru bisa meraih podium pertama merema di Turki.[60] Sebagai akibat kegagalan ini tim kemudian merombak sebagian divisi tekniknya dengan Aldo Costa yang digantikan Pat Fry. Hasilnya terlihat positif saat Fernando Alonso akhirnya mampu memenangi lomba di Inggris.[61] Memasuki akhir musim 2011, Ferrari menjanjikan akan membuat mobil inovatif untuk musim 2012. Salah satu langkah mengejutkan yang diambil Ferrari adalah dengan menarik kembali Rory Byrne sebagai konsultan aerodinamika untuk membantu Pat Fry dan Nicholas Tombazis merancang mobil tahun 2012.
Musim 2012 diawali Ferrari dengan baik lewat kemenangan mendadak di Malaysia melalui Fernando Alonso diatas lintasan basah dengan fakta bahwa mobil Ferrari F2012 ternyata bukanlah mobil tercepat di atas grid.[62] Ferrari kemudian membawa sejumlah perbaikan pada mobil mereka yang hasil nyatanya terlihat jelas saat Alonso memenangi balapan di Eropa dan Jerman.[63] Di akhir musim, Alonso finis di peringkat kedua klasemen pembalap dibawah Sebastian Vettel.



Logo Team


          Logo Ferrari yang bernama (dalam bahasa Italia) "Cavallino rampante" (alias rampant little horse), yang merupakan sebuah kuda jantan sedang berjingkrak dalam area warna kuning. Logo ini konon diambil Enzo Ferrari dari logo resmi kota Stuttgart Jerman, yang merupakan rumah dari Porsche yang dulu sempat menjadi rival abadi Ferrari. Gambar kuda yang muncul dalam logo Ferrari merupakan ciri khas dari Francesco Baracca, seorang pilot Perang Dunia I yang tewas dalam perang tersebut. Ibu Baracca lantas menyerahkan gambar kuda tersebut pada Enzo setelah Baracca meninggal. Enzo lantas mengabadikannya sebagai logo untuk tim balapnya, dengan ditambahkan sebuah area perisai berwarna kuning, yang merupakan warna khas kota Modena, dengan huruf S dan F yang menandakan inisial Scuderia Ferrari. Rampate sendiri dalam bahasa Italia berarti ketangguhan dari singa dan kuda. Simbol dari kekuatan, vitalitas, dan tenaga...



Rekor team Ferrari




          Secara umum, Ferrari merupakan tim tersukses dalam sejarah Formula 1. Di luar F1, Ferrari juga berhasil memenangi Mille Miglia sebanyak delapan kali, Targa Florio sebanyak tujuh kali, dan sembilan kali juara balapan ketahanan Le Mans 24 Jam. Di F1 sendiri, rekor-rekor Ferrari adalah sebagai berikut (sampai GP Kanada 2011):
Juara dunia konstruktor : 16
Juara dunia pembalap : 15
Ikut balapan : 818
Raihan kemenangan : 215
Raihan kemenangan dalam satu musim : 15 (berbagi bersama McLaren)
Total podium : 645
Raihan podium dalam satu musim : 29
Total finish 1-2 : 81
Total raihan pole position : 205
Total keseluruhan poin konstruktor : 5.492,27
Total raihan lap tercepat : 225
Prosentase kemenangan : ~26% (untuk tim yang minimal meraih 10 kali kemenangan)
Total kecelakaan terburuk : 7 (4 dalam balapan, 1 di kualifikasi, 2 dalam testing)
Pada 2004 Ferrari juga memecahkan rekor sebagai pemasok mesin tersukses, dengan jumlah kemenangan 182 kali, menyingkirkan Ford-Cosworth ke posisi dua dengan jumlah kemenangan 176 kali. Sebagai perbandingan, sejak 1967 telah ada 6.639 mesin Ford yang meluncur di ajang F1, sementara Ferrari hanya memasok 2257 mesin sejak awal dekade 1990-an (termasuk mesin atas nama Petronas untuk tim Sauber, Acer untuk tim Prost, dan nama Ferrari penuh untuk RBR, STR, Spyker, dan Force India)...



sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Scuderia_Ferrari

0 komentar:

Posting Komentar